Kesabaran adalah setengah dari keimanan. Sesungguhnya Iman itu terdiri dari dua bagian, Separuh yang pertama adalah sabar, yang separuh kedua adalah rasa syukur. Sabar untuk keimanan ibarat kepala dari sebuah tubuh. Maka tidak ada keimanan pada seseorang yang tidak memiliki rasa sabar, sebagaimana tidak ada tubuh yang tidak memiliki kepala. Sebagaiman disabdakan oleh Rasulullah ﷺ di dalam sebuah hadits : bahwasanya kesabaran itu adalah “cahaya” ,dan juga beliau ﷺ bersabda : “ Barang siapa yang berusaha untuk bersabar, niscaya Allah akan membuatnya mampu untuk bersabar”.

Di dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah ﷺ bersabda :

“عَجَبًا لِأَمْرِ ٱلمُؤمِنِ! إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذٰلِكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلمُؤْمِنِ؛ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءٌ شَكَرَ فَكَانَ خَيرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءٌ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ”

 “Sungguh mengherankan perkara seorang mu’min! Sesungguhnya semua urusannya adalah baik, dan tidak didapati pada seseorang kecuali hanya ada pada seorang mu’min. Jika ia ditimpa dengan kelapangan lalu ia bersyukur, maka itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa kesempitan lalu ia bersabar, maka itu baik baginya”. 

Dan beliau ﷺ pernah bersabda kepada seorang wanita berkulit hitam yang mengidap penyakit ayan, lalu wanita tersebut meminta kepada Rasulullah ﷺ untuk mendoakannya :

“إِنْ شِئتِ صَبَرْتِ وَلَكِ ٱلْجَنَّة، وَإِنْ شِئتِ دَعَوْتُ اللهَ أَن يُعَافِيَكِ”

 “ Jika engkau mau bersabar maka bagimu surga, dan jika engkau mau maka akan aku doakan agar Allah meyembuhkanmu”. Beliau ﷺ mengabarkan kita bahwasnya kesabaran itu adalah seluruhnya baik, beliau bersabda :

“مَا أُعْطِيَ أَحَدٌ مِن عَطَاءٍ خَيرٌ وَأَوْسَع مِنَ ٱلصَّبرِ”

 “ Tidaklah seseorang diberikan sebuah pemberian yang lebih baik dan luas daripada kesabaran”. 

Beliau juga memerintahkan agar tetap bersabar walaupun pada saat berhadapan dengan musuh, dan juga memerintahkan kepada orang yang tertimpa musibah dengan perkara yang sangat bermanfaat, yaitu bersabar dan mengharapkan pahala dari Allah ﷻ. Karena sesungguhnya pada yang demikian terdapat peringanan akan musibahnya dan kesempurnaan pahala.

Seandainya di dalam kesabaran itu tidaklah terdapat hikmah apa-apa melainkan hanya kebersamaan Allah ﷻ , niscaya itu sudahlah cukup sebagai hikmah di dalam kesabaran. Allah ﷻ berfirman : 

وَاصْبِرُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَۚ

“ dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar.”

Dan Allah ﷻ juga berfirman : 

وَاللّٰهُ يُحِبُّ الصّٰبِرِيْنَ

“ Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.”

Sungguh Allah ﷻ telah memberikan kabar gembira pagi orang-orang yang bersabar dengan tiga hal, yang ketiga hal tersebut merupakan kebaikan bagi penduduk dunia . Allah ﷻ berfirman :

وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ اُولٰۤىِٕكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ

“ Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Dan sungguh telah dijelaskan oleh Rasulullah ﷺ bahwasanya kesabaran yang paling sempurna adalah yang muncul pada saat terjadinya awal musibah. Rasululah ﷺ bersabda : 

إِنَّمَا الصَّبرُ عِندَ الصَّدَمَةِ الأُولٰى

“ Sesungguhnya kesabaran itu muncul di saat pukulan pertama “