Banyak orang mengenal kebenaran, tapi menolak untuk memasukan hal itu ke dalam hatinya.

Syeikh Soleh Sindi menyebutkan bahwa Al A’sya adalah seorang yang sangat ditokohkan dalam bidang syair-syairnya pada zaman jahiliyah, hingga ia mendengar kabar tentang kebaikan Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam, lalu ia membuat syair-syair indah sebagai pujiannya kepada Sang Rasul.

Tak lama berselang ia hendak pergi bertemu Rasulullah untuk masuk Islam, namun sebelum ia sampai kepada Rasulullah, ia dihadang oleh salah seorang penyeru kebatilan kala itu –Abu Jahl, Abu Lahab atau yang semisalnya. Maka ia ditanya: “ hendak kemana?”. “Aku hendak pergi ke Muhammad Shallahu alaihi wa salam untuk masuk Islam”. Sang penyeru kebatilan itu mengatakan, “Tahukah anda bahwa ia melarang untuk berzina?” ,“ Iya, aku tidak meragukan hal itu” jawab A’sya. “Apakah anda tahu bahwa ia juga melarang Khamr?”, Maka A’sya mengatakan, “Aku tidak sanggup kalau itu, maka aku akan ke Muhammad tahun depan saja, agar di tahun ini aku bisa berpuas-puas diri menenggak khamr”.

Lalu ia pun kembali ke negri asalnya, selama setahun, namun ternayata di tahun itu dia wafat, dan tidak sempat masuk ke dalam agama Islam dan bertemu dengan Rasulullah Shallahu ’Alaihi wa Sallam.
A’sya sang pemuji Nabi Shallahu Alaihi Wa Sallam gagal mendapatkan hidayah sebab kecintaannya kepada dunia –khamar-, maka berhati-hatilah dengan kecintaan kepada dunia, menjadikan seseorang terhalang dapat hidayah, dan merugi selama-lamanya.