Sudahkah Kita Merasakan Lezatnya Beribadah ?
يقول أحد الصالحين :
إن الجسد لا يجد لذة الطعام مع المرض ، فكيف يجد العبد لذة العبادة مع الذنوب
Berkata salah seorang dari orang-orang yang sholih :
“Sesungguhnya tubuh tidak akan merasakan lezatnya makanan ketika sakit, lalu bagaimana bisa seorang hamba dapat merasakan lezatnya beribadah (kepada Allah) ketika ia terus berbuat dosa ?”
Wuhaib bin al-Warad ditanya : “Apakah orang yang melakukan maksiat itu bisa merasakan nikmatnya beribadah ?” Dia menjawab : “Tidak, begitu pula bagi orang yang di dalam hatinya “TERBESIT” keinginan untuk melakukan maksiat” (Dzammul Hawaa hal 196 oleh Imam Ibnul Jauzi).
Astaghfirullah…
Rupanya inilah yang menjadi penyebab utama sehingga seorang hamba selama ini tidak pernah merasakan manisnya iman, kelezatan dalam bermunajat dan nikmatnya beribadah, bahkan apalagi sampai terkabulnya suatu doa.
Wahai saudaraku…
Kelezatan dalam bermaksiat kepada Allah adalah kesenangan sebentar yang akan mendatangkan penyesalan dan murka-Nya, sedangkan kelezatan dalam ketaatan kepada Allah adalah kesenangan hakiki yang akan mengantarkan seseorang kepada surga dan keridhoan-Nya.
Wallahul Muwaffiq
Abu Muhammad Bakkar