* Sudahkah Kita Mendapatkan Kebahagiaan Yang Hakiki…?? *

Berjuta jiwa melalang buana, mencari kebahagiaan di pucuk-pucuk dunia. Membuang harta, merebut tahta atau berburu wanita. Namun kiranya mereka terlupa bahwa kebahagiaan berada di dalam dada…

Pusat kebahagiaan itu terletak di hati. Apabila hati itu dipenuhi dg cahaya keimanan sesuai dg petunjuk Allah dan Rasul-Nya, maka ia akan bahagia di dunia dan di akhirat, kenapa…??

Karena hati manusia berada di tangan Allah. Dan hanya Allah saja yg akan memberikan ketenangan dan kebahagiaan. Ketahuilah hati yg telah mengenal Allah dg sebenar-benar pengenalan akan menjadikannya mencintai Allah melebihi segalanya…

Dia akan memiliki rasa takut kepada siksa-Nya dan mengharap rahmat-Nya. Ketika itu ia akan selalu mengingat Allah dalam setiap keadaan, hatinya akan lembut dan air matanya akan bercucuran karena dirinya selalu disibukkan oleh dosa-dosanya…

Perilakunya jauh dari hawa nafsu dan pengaruh syaithan, jauh dari fitnah syahwat dan syubhat, jauh dari syrik, bid’ah, dosa-dosa besar maupun kecil, jauh dari menjual agamanya untuk mencari keuntungan dunia yg sedikit…

Bagi orang yg beriman kebahagiaan yang sangat mereka dambakan adalah kehidupan di akhirat yg lebih baik dan abadi, karena mereka tahu dunia tempat yg penuh bencana dan fitnah, kehidupan sementara, sedikit, menipu dan tidak akan ada kebahagiaan yg hakiki…

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :

“…Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui” (Qs.29:64).

Yahya bin Mu’adz rohimahullah berkata :

“Tiadalah urusan manusia di dunia ini, meskipun berumur panjang, kecuali seperti satu nafas dalam lambung kehidupan surga. Siapa yg menyia-nyiakan satu nafas yg dgnya ia bisa hidup selamanya, sungguh ia termasuk orang yg rugi.”

Ibnul Jauzy rohimahullah berkata :

“Hasrat seorang mukmin hendaknya selalu menyatu dan lengket dg kehidupan akhirat pd seluruh hidupnya, hingga seperti sedang hidup di dalamnya.
Dan hasrat kepadanya itu begitu menguasai mereka, sehingga segala yg ada di dunia ini akan menggerakkannya untuk selalu ingat kepada akhirat…

Jika melihat kegelapan, ia akan teringat bagaimana gelapnya alam kubur…
Jika melihat orang yang disakiti, ia lalu membayangkan bagaimana siksa di akhirat…
Jika mendengar suara mengerikan, ia terbayang tiupan sangkakala pada Hari Kiamat…
Jika melihat orang yang tidur, ia pun terbayang akan kematian…
Jika melihat kenikmatan, ia pun ingat akan surga…

Ketika membayangkan dirinya bergelimang kenikmatan yang kekal di surga, maka ia pun merasa gembira dan baginya tiada berarti rasa sakit, ujian, hilangnya kekasih, ancaman maut, serta perjuangan menepis segala penghalang yang menghadang di jalannya. Bukankah bagi orang yang menginginkan kesembuhan dari suatu penyakit, maka ia tidak akan memperdulikan betapa pun pahitnya obat yg harus ia minum…?

Lalu ia juga mengandaikan dirinya masuk neraka dan mendapatkan siksa, maka hidupnya akan terasa berat dan kerisauan hatinya selalu membayangi setiap langkahnya…

Inilah hasrat seorang mukmin yang selalu terkait dengan itu semua dan itulah yang selalu menyibukkannya”

Ya akhi, sudahkah keadaan kita seperti itu…??

Umur manusia hanyalah hitungan hari. Manusia akan mendapatkan kebahagiaan jka ia menghibahkan dirinya untuk Allah ‘Azza wa Jalla…

Wallahul Muwaffiq

Abu Muhammad Bakkar