Ketahuilah bahwa hati juga beramal, para ulama menjelaskan bahwa beramal bukan hanya dengan anggota badan tapi juga dengan hati. Dan amalan hati lebih mulia dari amalan badan, sebagaimana yg dikatakan oleh syekhul islam ibnu Taimiyah.
Ibnu Rojab Alhambali berkata,
ولم يكن أكثر تطوع النبي صلى الله عليه وسلم وخواص أصحابه بكثرة الصوم والصلاة بل ببر القلوب وطهارتها وسلامتها وقوة تعلقها بالله خشية له ومحبة وإجلالا وتعظيما ورغبة فيما عنده وزهدا فيما يفنى
“Amalan sunnah yang paling sering dilakukan oleh Nabi dan para sahabat dekatnya bukanlah banyak berpuasa dan solat akan tetapi, membersihkan hati serta menggantungkan hati kepada Allah dengan rasa takut, cinta, pengagungan serta berharap pahalanya dan zuhud akan apa-apa yang akan sirna (dunia)”. (lathaiful ma’arif hal, 448).
Coba perhatikan riwayat-riwayat berikut maka kita dapatkan semangat para salaf dalam beramal dengan amalan hati, seorang sahabat berkata, “Tidaklah Abu bakar mendahului kami (dalam kemuliaan) dengan banyaknya solat dan puasa akan tetapi ia mendahului kami dengan yang tertancap dihatinya“. Para ulama menjelaskan bahwa yang tertancap di hatinya adalah cinta kepada Allah dan suka menasehati orang lain.
Ibnu Mas’ud berkata kepada para sahabat-sahabatnya, “Solat dan puasa kalian lebih banyak dibandingkan dengan para sahabat nabi, akan tetapi mereka lebih baik daripada kalian !”, merekapun bertanya “mengapa demikian?” Ibnu mas’ud menjawab, “karena mereka lebih zuhud terhadap dunia dan lebih berharap akhirat daripada kalian!” .
Fatimah binti Abdul Malik istri khalifah Umar bin Abdulaziz pernah ditanya tentang ibadah suaminya, iapun menjawab, “Demi Allah ia bukan orang yang paling banyak solat dan puasanya, akan tetapi demi Allah aku tidak pernah melihat orang yang memiliki rasa takut kepada Allah melebihinya”.
Yahya bin Muadz berkata, “Berapa banyak orang yang beristighfar namun dimurkai Allah dan berapa banyak orang yang diam tapi disayang Allah !! karena yang mengucapkan istighfar hatinya buruk sedangkan yang diam sesungguhnya hatinya sedang berdzikir !”.
Maka selain kita solat, puasa, zakat, berbuat baik kepada orang lain dan lain lain, kita juga perlu memperhatikan amalan hati seperti ikhlas, tawakkal, takut kepada Allah, selalu mengingatNya, sabar, husnuzon kepada orang lain dan sebagainya, ini sangat penting dikarenakan ini berkaitan dengan amalan yang tidak nampak, sehingga sering kali kita kecolongan dan mengira bahwa kita sudah menjadi seorang muslim yang benar dengan solat, puasa, sedekah dan lain lain, akan tetapi di hati kita terdapat sifat hasad, kita kesal ketika melihat teman sendiri mendapatkan nikmat dari Allah ! Ini sangat sangat berbahaya ! Maka selain memperhatikan amalan badan bersemangatlah untuk memperhatikan amalan-amalan hati anda, pastikan hati anda selalu bersih dengan amalan-amalan hati dan jangan kotori hati anda dengan hasad, dengki, suuzhon dan kotoran hati lainnya.
Ingatlah selalu bahwa amalan hati lebih mulia dan lebih banyak pahalanya daripada amalan badan.
Ditulis oleh, Hamdy Solah Al Bakri, Lc.