Alhamdulillah , shalawat dan salam bagi Rasulullah ﷺ.
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mengatakan dalam kitab beliau -Kitab Tauhid-,
Bab 13
Meminta Perlindungan kepada selain Allah ﷻ.
وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan”. QS Aljinn : 6.
Dari Khaulah bintu Hakim, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
من نزل منـزلا فقال : أعوذ بكلمات الله التامات من شر ما خلق، لم يضره شيء حتى يرحل من منـزله ذلك
“Barangsiapa singgah di suatu tempat kemudian mengucapkan doa أعوذ بكلمات الله التامات من شر ما خلق, (aku berlindung dengan kalam Allah yang maha sempurna dari kejahatan semua mahluk yang Ia ciptakan) maka tidak ada sesuatupun yang membahayakan dirinya sampai dia beranjak dari tempatnya itu” (HR. Muslim).
Al isti’adzah maknanya adalah meminta ‘audz (perlindungan). Al isti’adzah kepada Allah ﷻ adalah sebuah ibadah yang agung. Allah ﷻ memerintahkan kita semua dalam beberapa ayat alquran untuk meminta perlindungan kepada Allah ﷻ, Allah ﷻ berfirman
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
Katakanlah : Aku berlindung kepada Rabb manusia. QS Annas : 1.
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۚ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah, sesungguhnya Dia (Allah) maha mendengar dan maha mengetahui. QS Al A’raf : 200.
Isti’adzah terbagi menjadi dua;
Meminta perlindungan kepada Allah ﷻ. Ini adalah ibadah.
Meminta perlindungan kepada selain Allah ﷻ.
Meminta perlindungan kepada selain Allah ﷻ dalam perkara yang makhluq mampu untuk melakukannya, ini hukumnya boleh-boleh saja. Seperti meminta pertolongan kepada Polisi untuk menangkap pencuri.
Meminta perlindungan kepada selain Allah ﷻ dalam perkara yang makhluq tidak mampu untuk melakukannya kecuali Allah ﷻ, ini hukumnya haram dan merupakan kesyirikan kepada Allah ﷻ. Seperti meminta perlindungan kepada jin (meminta perlindungan kepada sesuatu yang sifatnya ghaib), meminta perlindungan kepada mayit, penghuni kubur.
Allah ﷻ berfirman,
وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan”. QS Aljinn : 6.
Ibnu Katsir mengatakan dalam tafsirnya terhadap ayat ini, “kami dulu memandang kami lebih mulia dari manusia, karena mereka dulu meminta pertolongan kepada kami jika mereka singgah di suatu tempat, lembah, tempat yang menakutkan, sebagaimana kebiasaan orang-orang arab jahiliyyah. Mereka berlindung kepada penguasa tempat tersebut dari golongan jin agar mereka tidak diganggu. Assuddi berkata : jika ada seseorang berjalan bersama keluarganya kemudian singgah di suatu tempat dia berkata, “aku berlindung kepada penguasa lembah ini jangan sampai aku, hartaku, keluargaku, atau tungganganku mendapatkan mudharat”. Hal senada juga disebutkan oleh Imam Al Qurthubi dalam tafsirnya. Muqatil mengatakan, “kaum yang pertama kali meminta perlindungan kepada jin adalah suatu kaum dari negeri yaman, setelah itu diikuti oleh bani hanifah (yang tinggal di daerah nejed), akhirnya tersebar di kalangan arab, tatkala datang islam merekapun meminta perlindungan kepada Allah ﷻ dan mereka meninggalkan jin-jin tersebut”.
Allah ﷻ berfirman mengakhiri ayat ini dengan (فَزَادُوهُمْ رَهَقًا) yang artinya “maka jin-jin itu menambah bagi mereka رَهَقًا”. Kata رَهَقًا disini memiliki dua tafsiran:
Allah ﷻ akan menambahkan bagi para manusia yang berlindung tersebut ketakutan kepada bangsa jin yang dimintai perlindungan.
Allah ﷻ akan menambahkan bagi para jin yang dimintai perlindungan kesombongan.
Dan inilah yang terjadi di negeri kita, banyak acara-acara yang menakutkan di televisi, mereka mempromosikan kuburan, tempat sepi, kegelapan malam dan jin, sehingga manusia banyak yang takut kepada bangsa jin. Banyak sekali bentuk ketakutan, perbudakan dan ketundukan kepada para jin. Hukum asal meminta perlindungan kepada bangsa jin itu adalah haram. Allah ﷻ berfirman,
وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِنَ الْإِنْسِ ۖ وَقَالَ أَوْلِيَاؤُهُمْ مِنَ الْإِنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِي أَجَّلْتَ لَنَا ۚ قَالَ النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۗ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ
Dan (ingatlah) hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah berfirman): “Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia”, lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami”. Allah berfirman: “Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)”. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
Ibnu Jarir aththabari menukil dalam tafsirnya perkataan dari Ibnu Juraij bahwa kesenangan yang didapatkan oleh para jin adalah pengagugan manusia kepada mereka, dan kesenangan yang didapatkan oleh manusia adalah keamanan yang diberikan oleh para jin kepada mereka.
Orang jahiliyyah berlindung kepada para jin dan orang-orang yang datang setelah mereka, namun Islam datang dengan solusi keamanan yang lebih selamat bagi agama seorang muslim. Rasulullah ﷺ mengajarkan kepada kita wirid khusus agar kita baca tatkala kita singgah di suatu tempat yang tidak berpenghuni, atau tempat yang asing, atau kapan saja kita merasa kekhawatiran datang dari jin (karena kita orang indonesia yang sudah mengenal nama-nama jin sejak kecil sehingga mudah merasa khawatir saat-saat sepi dan malam).
Dari Khaulah bintu Hakim, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
من نزل منـزلا فقال : أعوذ بكلمات الله التامات من شر ما خلق، لم يضره شيء حتى يرحل من منـزله ذلك
“Barangsiapa singgah di suatu tempat kemudian mengucapkan doa أعوذ بكلمات الله التامات من شر ما خلق, (aku berlindung dengan kalam Allah yang maha sempurna dari kejahatan semua mahluk yang Ia ciptakan) maka tidak ada sesuatupun yang membahayakan dirinya sampai dia beranjak dari tempatnya itu” (HR. Muslim).