Seorang ulama bernama Muhammad bin Sahnun, yang lebih terkenal dengan Ibnu Sahnun, ahli fikih dari mazhab malik yang menurunkan ilmu dari ayahnya yang merupakan seorang ulama, beliau sebagai seorang yang alim selalu menghabiskan  harinya dengan ilmu entah mengajar, membaca, menulis atau datang kepada para ulama di zaman tersebut.

Dikisahkan pada suatu malam Ibnu Sahnun sedang menulis hadist di bukunya, kemudian datanglah pembantu nya bernama Ummu Mudam. Berkata Ummu Mudam sambil mendorong piring kepadanya, “Wahai Ibnu Sahnun ini makan malammu“.

Ibnu Sahnun berkata: “Iya, tunggu sebentar saya sedang sibuk“.

Sebagai budak Ummu Mudam menunggu makanan tersebut sampai Ibnu Sahnun memakannya, akan tetapi dengan malam yang terus menghitam Ibnu Sahnun tak beranjak tetap dengan tulisannya dan tak menoleh ke makanannya.

Akhirnya Ummu Mudam berinisiatif untuk menyuapi majikannya, sampai akhirnya habislah makanan itu. Pada saat azan fajar berkumandang, berhentilah Ibnu Sahnun dari penulisannya kemudian mengerjakan sholat subuh. Seusai Sholat Subuh, Ibnu Sahnun menemui Ummu Mudam dan mengatakan, “Wahai  Ummu Mudam maafkan aku sudah membuatmu menunggu ku tadi malam, sekarang mana makanannya?”.

Berkata Ummu Mudam dengan penuh kebingungan, ” Demi Allah wahai majikanku, aku telah menyuapimu tadi malam”.

Berkata Ibnu Sahnun, “Oh ya? Saya tidak merasakannya “.

Subhanallah, waktunya ia luangkan untuk menggali ilmu, menggapai ridho Rabb semesta alam membuatnya tak merasakan suapan demi suapan yang masuk ke dalam perutnya, nikmat berdua duaan dengan ilmu tak berbanding dengan lezatnya makanan.

Semoga Allah merahmati  Ibnu Sahnun.

 

 

 

 

 

 

Muhammad Halid Abud Syar’i

Madinah, 27 Dzulhijjah 1436

 

 

Refrensi, Qimatu Zaman Inda Ulama, DR. Abu Ghudah