Ada sebuah kisah yang diriwayatkan oleh Ibnu Syubaih sebagaimana yang dinukil oleh Imam Al-Qurtubi di dalam kitab Tafsirnya Al-Jaami’ Li Ahkaamil Qur’an atau yang dikenal dengan Tafsir Al-Qurtubi :

Ada seorang lelaki yang mengadu musim paceklik kepada Hasan Al-Bashri, maka Hasan Al-Bashri rohimahullah berkata : “Beristighfarlah engkau kepada Allah.” Dan yang lainnya juga mengadu bahwa dia miskin, Hasan Al-Bashri rohimahullah menjawab : “Bersitighfarlah kepada Allah.”

Orang yang ketiga berkata kepada Hasan Al-Bashri, “Doakanlah saya agar dikaruniai anak.” Hasan Al-Bashri rohimahullah menjawab : “Beristighfarlah (minta ampunlah) kepada Allah.” Dan ada yang mengadu bahwa kebunnya kering. Hasan Al-Bashri tetap menjawab : “Beristighfarlah (minta ampunlah) kepada Allah.”

Melihat hal itu, Rabii’ bin Subaih bertanya : “Tadi orang-orang berdatangan kepadamu mengadukan berbagai permasalahan, dan engkau memerintahkan mereka semua agar beristighfar, mengapa demikian?” Hasan Al-Bashri rohimahullah menjawab : “Aku tidak menjawab dari diriku sendiri, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengatakan dalam firman-Nya :

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12)

“Maka Aku katakan kepada mereka, Mohonlah ampunan kepada Rabb-mu, seseunnguhnya dia adalah Maha Pengampun, niscaya dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh : 10-12).

(Al-Jaami’ Li Ahkaamil Qur’an, jilid 18 halaman 302).