Allah berfirman,

قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَاْ وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَاْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

Katakanlah muhammad inilah jalanku dan jalan orang orang yang mengikuti ku, aku mengajak kepada Allah (tauhid) atas bashirah/ilmu. (Qs. Yusuf:108)

Dalam ayat ini Allah memerintahkan Rasulullah agar mengabarkan kepada segenap manusia akan jalannya yang lurus, yaitu selalu mendakwahkan tauhid diatas ilmu, keyakinan, serta petunjuk.
Maka diwajibkan pula untuk setiap manusia mendakwahkan tauhid diatas ilmu, keyakinan, serta petunjuk.
Karena dakwah tauhid merupakan dakwah pertama yang di cetuskan nabi kita kepada para pengikutnya.

Dalam riwayat dari ibnu Abbas, beliau mengatakan, saat Rasulullah mengirim muadz bin jabal ke yaman, beliau mengatakan,
“Sesungguhnya kamu akan mendatangi kaum ahli kitab, maka jadikanlah yang pertama engkau dakwahkan adalah kalimat laa ilaaha illa Allah, jika mereka telah bertauhid, maka ajarkan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan kepada mereka sholat 5 waktu dalam sehari semalam, jika mereka telah mentaatinya, maka ajarkan bahwa Allah mewajibkan kepada mereka sedekah (zakat) yang di ambil dari orang kaya di antara kalian dan di berikan kepada orang miskin diantara kalian”. (Hr. Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat ini Rasulullah mengajarkan metode dalam berdakwah, yaitu agar memulai sesuatu yang paling penting dari hal hal penting lainnya, maka Rasulullah memulai dakwahnya dengan membenarkan tauhid diantara ahli kitab,  kemudian diperintahkan sholat yang merupakan rukun kedua dan seterusnya.

Dan para ulama juga mengambil faidah dari ayat serta hadist diatas agar setiap orangtua mendakwahkan tauhid kepada anak anaknya saat mereka masih kecil, agar kelak menjadi pribadi yang muwahid, bahkan para ulama memberi perhatian besar dalam masalah ini dilihat oleh beberapa buku mereka yang mengajarkan orangtua cara memberikan pelajaran tauhid kepada anak anak. Seperti buku dari Ta’lim Asibyan tauhid karya Sheikhul Islam Muhammad bin Abdil Wahab. Dan lain lain

Maka, jangan pernah bosan untuk selalu mendakwahkan tauhid.
Dan semoga Allah menjadikan kita, sanak saudara dan keturunan kita pribadi yang bertauhid jauh dari perbuatan syirik.

Amin Ya Rabbal ‘alamin

Muhammad Halid Syar’i
Madinah, 15 Rabiul Akhir 1437