BERBAGAI MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN PADA SEPULUH HARI AWAL BULAN DZULHIJJAH

  1. Haji

Haji merupakan salah satu rukun dari rukun-rukun Islam, Allah berfirman tentang disyariatkannya ibadah haji,

{وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلاً ٠ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اﷲَ غَنِىٌّ عَنِ الْعَالَمِيْن}

Artinya : “Dan mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup melakukan perjalanan ke Baitullah. Dan barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan) semesta alam. ” (QS. Ali’Imran 96-97).

dan haji hanya disyariatkan pada bulan Dzulhijjah, yang ibadahnya dimulai dari tanggal 8 Dzulhijjah sampai tanggal 13 Dzulhijjah.

  1. Puasa Arofah

Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam mensunnahkan berpuasa pada hari Arofah bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji, beliau shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ، ماضية ومستقبلة . . .

“Berpuasa pada hari Arofah menghapuskan (dosa) dua tahun, tahun yang telah lalu dan tahun yang akan datang…” (HR.Muslim).

  1. Memperbanyak Tahlil, Takbir dan Tahmid

Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ما من أيام أعظم ولا احب إلى الله العمل فيهن من هذه الأيام العشر فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد

Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid”. (H.R. Ahmad)

  1. Menyembelih Hewan Kurban

Menyembelih adalah ibadah yang amat ditekankan bagi yang mampu menunaikannya, karena telah dilakukan oleh Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam dan juga telah dilakukan oleh para Nabi terdahulu, Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam mengancam siapa saja yang mampu berkurban tapi tidak mau melaksanakannya, beliau bersabda,

من كان له سعة ولم يضح فلا يقربن مصلانا

“Barangsiapa yang memiliki kemampuan tetapi tidak berkurban maka jangan sekali-kali mendekati tempat sholat kami”. (HR. Ibnu Majah)

dan bagi orang yang hendak berkurban dilarang mencukur atau mencabut rambut dan menggunting kuku, karena Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إذا رأيتم هلال ذي الحجة وأراد أحدكم أن يضّحي فليمسك عن شعره وأظفاره

“Jika kamu melihat hilal bulan Dzul Hijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya”. (HR. Muslim)

dan karena menyembelih termasuk ibadah, maka tidak boleh dilakukan kecuali hanya mengharap balasan dari Allah ta’ala, Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لعن الله من ذبح لغير الل

“Allah melaknat barangsiapa yang menyembelih untuk selain Allah” (HR. Abu Dawud).

  1. Melaksanakan Shalat Iedul Adha dan Mendengarkan Khutbahnya.

Dari sahabat Abu sa’id al khudri beliau menceritakan:

انَ النَّبِيُّ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّم يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَالأَضْحَى إلَى الْمُصَلَّى، وَأَوَّلُ شَيْء يَبْدَأُ بِهِ الصَّلاةَ، ثُمّ يَنْصَرِفُ فَيَقُومُ مُقَابِلَ النَّاسِ ـ وَالنَّاسُ عَلَى صُفُوفِهِمْ ـ فَيَعِظُهُمْ وَيَأْمُرُهُم

Adalah Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam keluar pada hari raya fitrah dan hari raya korban menuju ke tempat solat. Perkara pertama yang dilakukan oleh baginda ialah menunaikan solat. Kemudian baginda akan berdiri mengadap orang ramai yang masih berada dalam saf-saf mereka lalu ia memberi peringatan dan arahan kepada mereka” (HR Bukhari).

  1. Takbir Mutlak

Yaitu pada setiap saat, siang ataupun malam sampai shalat Ied. Dan disyariatkan pula takbir muqayyad, yaitu yang dilakukan setiap selesai shalat fardhu yang dilaksanakan dengan berjama’ah ; bagi selain jama’ah haji dimulai dari sejak Fajar Hari Arafah dan bagi Jama’ah Haji dimulai sejak Dzhuhur hari raya Qurban terus berlangsung hingga shalat Ashar pada hari Tasyriq.

 

  1. Memperbanyak Amal Shalih

Berupa ibadah sunah seperti : shalat, sedekah, jihad, membaca Al-Qur’an, amar ma’ruf nahi munkar dan lain sebagainya. Sebab amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipat gandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, sekalipun jihad yang merupakan amal ibadah yang amat utama, kecuali jihad orang yang tidak kembali dengan harta dan jiwanya.
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya dan menunjuki kita kepada jalan yang lurus. Dan shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad, kepada keluarga dan para sahabatnya.

 

ditulis oleh Ega Arya Irianto,

Madinah, 28 Dzulhijjah 1436